Sabtu, 14 Mei 2022

Rekap Ekonomi Global April 2022


IMF dalam laporannya memperkirakan terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi global dari sebelumnya sebesar 6.1% di 2021 turun menjadi 3.6% di 2022 dan 3.6% 2023. Proyeksi ini bahkan turun dari proyeksi IMF sebelumnya di bulan Januari 2022 hingga 0.8% untuk tahun ini. Beberapa asumsi yang digunakan untuk proyeksi ini, yaitu:
  • Konflik Ukraina tetap berlangsung hanya dalam lingkup wilayah Ukraina
  • Sangsi Ekonomi terhadap Rusia tetap berlanjut, kecuali terkait sektor energi
  • Dampak Pandemi terhadap kesehatan dan ekonomi global mereda selama 2022
IMF menyebutkan bahwa unsur ketidakpastian dalam proyeksi ini sangat tinggi karena berbagai keadaan yang ada.


Meningkatnya harga energi menjadi faktor utama meningkatnya Consumer dan Producer Price Index di berbagai negara maju.


IMF merevisi proyeksi sebelumnya di Januari 2022 lalu, dimana inflasi di negara-negara maju diperkirakan akan mencapai 5.7% di tahun 2022 dan 2.5% di 2023. Sedangkan revisi juga dilakukan untuk proyeksi inflasi di negara-negara berkembang menjadi 8.7% di tahun 2022 dan 6.5% di 2023. Beberapa asumsi yang digunakan untuk proyeksi ini, yaitu:
  • Perang Ukraina dan sangsi terhadap Rusia, 
  • Tingkat supply makanan dan energi yang menurun, cuaca buruk yang membuat hasil panen menurun dan juga adanya kontribusi dari peningkatan harga pupuk akibat kenaikan harga energi.
  • Kondisi lockdown di China
  • Terjadinya kekurangan tenaga kerja akibat meningkatnya permintaan, tetapi tingkat supply belum bisa mengimbangi terutama di industri berjenis contact-intensive.
Jika ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran justru semakin melebar, Bank Sentral di dunia harus bertindak dengan lebih cepat dibandingkan yang saat ini diantisipasi. Akan tetapi, pemulihan ekonomi yang seharusnya sedang terjadi akibat dampak Pandemi akan semakin terganggu jika pengetatan yang lebih kuat dilakukan dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan perkiraan saat ini.


Tingkat inflasi di Amerika Serikat sempat mencapai angka 8.5%, sedangkan di Euro mencapai 7.4%, level ini tidak pernah tercapai sebelumnya dalam 30 tahun terakhir.


The Federal Reserve berencana untuk meningkatkan suku bunga hingga ke sekitar 2-3.5% hingga akhir 2022 sedangkan Euro zone baru berencana untuk meningkatkan suku bunga di kuartal 3 tahun ini.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar